Beranda | Artikel
Dagangan Allah Sangat Mahal - Syaikh Muhammad bin Abdullah al-Mayuf #NasehatUama
Sabtu, 15 Oktober 2022

Kita tidak boleh lalai dari perkara ini, karena perkara ini sangat penting.
Karena di akhirat tidak ada tempat kecuali dua saja,
yaitu surga atau neraka. Ya Allah, jadikanlah kami semua termasuk penghuni Surga Firdaus!

“Satu golongan masuk surga, dan satu golongan lainnya masuk neraka.” (QS. Asy-Syura: 7)
“Di antara mereka ada yang sengsara…”
“Di antara mereka ada yang sengsara dan ada yang bahagia.” (QS. Hud: 105)

Inilah akhir dari semuanya, Saudara-saudara!
Jika seseorang selamat dari neraka, maka tempat kesudahannya adalah surga. Kita memohon kepada Allah karunia-Nya.

Namun, jika ia tidak dapat meraih surga, maka tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah.

Jika keadaanmu seperti ini, wahai Hamba Allah, maka kamu seharusnya bersungguh-sungguh untuk meraih surga,
dan hendaklah kamu mencari jalan-jalan yang dapat mengantarkan kepada dagangan yang berharga ini. Demi Allah, ia sangat mahal!

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan ini ketika beliau bersabda,
“Barangsiapa yang takut tidak sampai tujuan, maka akan berangkat di pagi buta. Dan siapa berangkat di pagi buta akan sampai di tujuannya.

Ketahuilah bahwa dagangan Allah sangat mahal, ketahuilah dagangan Allah adalah surga.”
Jika seseorang takut tidak sampai tujuan, ia akan berangkat di pagi buta, demi dapat sampai tujuannya.

Dan jika ia berangkat di pagi buta, yaitu ketika masih diselimuti gelap malam, maka ia akan sampai pada tujuannya.

Dan jika seorang hamba Allah pergi menghadap Allah,
dan menuju kehidupan akhirat dengan penuh kesungguhan dan segenap tenaga, terlebih lagi di waktu-waktu yang utama,

serta mencari jalan-jalan yang dapat mengantarkan kepada kenikmatan ini, negeri ini, dan kemuliaan ini,
lalu ia sungguh-sungguh dalam menempuh jalan-jalan ini,
serta hatinya terpaut dengan rahmat Rabbnya Subhanahu wa bihamdihi.

Semoga saja ia mendapat taufik—setelah berkat rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala—
untuk dapat sampai pada negeri kemuliaan ini.
Salah satu sebab yang paling agung—wahai Saudara-saudaraku—adalah dengan doa.

Hendaklah seseorang berdoa kepada Rabbnya,
dan meminta surga kepada-Nya, di setiap waktu dan kesempatan.

Ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Aku tidak mampu berdoa seperti untaian doa engkau dan doa Mu’adz.

Namun, aku meminta surga kepada Allah dan berlindung kepada-Nya dari neraka.”
Maka Nabi bersabda, “Tentang itulah kami selalu menguntai doa demi doa.”
“Tentang surgalah kami selalu memanjatkan doa.”

Dan dalam hadis, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
“Barangsiapa yang meminta surga kepada Allah tiga kali, maka surga berkata, ‘Ya Allah, masukkanlah ia ke dalam surga.’

Dan barangsiapa yang memohon perlindungan kepada Allah dari neraka, maka neraka berkata, ‘Ya Allah, lindungilah ia dari neraka.’”

Maka selayaknya bagi setiap muslim untuk menjadikan
setiap pembuka doa yang ia panjatkan setiap hari
adalah permintaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi dirinya, kedua orangtuanya,

kerabatnya, keluarganya, keturunannya, dan saudara-saudara muslimnya,
dengan meminta kepada Allah agar dijadikan termasuk penghuni surga dan diselamatkan dari neraka,

dan meminta kepada Allah dengan bertawasul dengan rahmat-Nya.
Karena sebagaimana yang disabdakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Seseorang tidak akan masuk surga dengan amalannya.”

Para sahabat berkata, “Bahkan engkau ya Rasulullah?” beliau menjawab, “Bahkan aku, …
akan tetapi Allah melingkupiku dengan rahmat-Nya.”
Jika kamu bertanya, “Bagaimana menyelaraskan hadis ini dengan firman Allah ‘Azza wa Jalla:

“Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan.” (QS. Az-Zukhruf: 72)
Jawabannya, dua dalil ini tidak bertentangan,
karena huruf Ba’ dalam ayat itu adalah Ba’ sababiyah,
yakni kalian masuk surga disebabkan amalan kalian.

Sedangkan huruf Ba’ dalam hadis adalah Ba’ ‘iwadh (penukaran),
yakni amal kalian sama sekali bukan harga untuk ditukar dengan surga. Maka keliru orang yang berkata:

“Kami ingin membayar harga surga.”
Tidak demikian, karena surga tidak ternilai harganya!
Akan tetapi ada sebab-sebab agung yang dapat mengantarkan kepadanya,
seperti: puasa, shalat, mentauhidkan Allah, zikir, jihad,
zakat, haji, berbakti kepada orang tua, dan amalan-amalan lain yang sangat banyak.

Serta kesempatan yang agung terbuka lebar di setiap waktu dan keadaan.
Terlebih lagi di bulan yang penuh berkah dan mulia ini (Ramadan).

Maka Saudara-saudara, hendaklah kita bersungguh-sungguh dan mengerahkan seluruh tenaga kita,
serta memperhatikan setiap sebab-sebab menuju kebaikan,
Dan jika kita tidak memanfaatkannya, maka ini perkara yang besar. Namun, rahmat Allah Subhanahu wa bihamdihi begitu luas.

“Apakah kamu mengira akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang sebelum kamu?
Mereka ditimpa oleh musibah, kesengsaraan, dan digoncangkan (dengan berbagai cobaan).

Sehingga Rasul dan orang-orang beriman yang bersamanya berkata: ‘Kapan pertolongan Allah datang?’ Ingatlah, sungguh pertolongan Allah amat dekat.” (QS. al-Baqarah: 214)

Kendati demikian, seorang Muslim harus berbaik sangka kepada Rabbnya,
dan berharap besar kepada rahmat Rabbnya Subhanahu wa bihamdihi,
serta bersimpuh kepada Allah dengan doa,

dan bersungguh-sungguh dalam melakukan amal-amal baik,
untuk meminta kenikmatan dan kemuliaan ini dari Allah Subhanahu wa bihamdihi.

====

وَلَا نَتَغَافَلُ عَنْ هَذَا الْمَوْضُوعِ فَإِنَّ هَذَا الْمَوْضُوعَ جَدُّ مُهِمٍّ

فَإِنَّهُ مَا ثَمَّ إِلَّا دَارَانِ

جَنَّةٌ أَوْ نَارٌ اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا جَمِيعًا مِنْ أَهْلِ جَنَّةِ الْفِرْدَوْسِ

فَرِيقٌ فِي الْجَنَّةِ وَفَرِيقٌ فِي السَّعِيرِ

فَمِنْهُمْ شَقِيٌّ

فَمِنْهُمْ شَقِيٌّ وَسَعِيدٌ

هَذِهِ النِّهَايَةُ يَا إِخْوَانُ

إِنْ يَسْلَمِ الْإِنْسَانُ مِنَ النَّارِ فَمَآلُهُ الْجَنَّةُ نَسْأَلُ اللهَ الْكَرِيمَ مِنْ فَضْلِهِ

وَإِنْ فَاتَتْهُ الْجَنَّةُ فَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

فَإِذَا كَانَتْ هَذِهِ حَالَكَ يَا عَبْدَ اللهِ فَجَدِيرٌ بِكَ إِذًا أَنْ تُجِدَّ فِي طَلَبِ الْجَنَّةِ

وَأَنْ تَبْحَثَ عَنِ الْأَسْبَابِ الْمُوْصِلَةِ إِلَى هَذِهِ السِّلْعَةِ الْغَالِيَةِ فَإِنَّهَا سِلْعَةٌ وَاللهِ غَالِيَةٌ

قَالَ ذَلِكَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَمَا قَالَ

مَنْ خَافَ أَدْلَجَ وَمَنْ أَدْلَجَ بَلَغَ الْمَنْزِلَ

أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ غَالِيَةٌ أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ الْجَنَّةٌ

فَإِذَا خَافَ الْإِنْسَانُ سَارَ فِي الدُّلْجَةِ لِبُلُوغِ غَايَتِهِ

وَإِذَا سَارَ فِي الدُّلْجَةِ وَهِيَ الظُّلْمَةُ وَصَلَ الْبُغْيَةَ الَّتِي يُرِيدُهَا

وَإِذَا سَارَ عَبْدُ اللهِ إِلَى اللهِ

وَإِلَى الدَّارِ الْآخِرَةِ وَشَمَّرَ عَنْ سَوَاعِدِ جِدِّهِ لَا سِيَّمَا فِي الْمَوَاسِمِ وَجَدَّ وَاجْتَهَدَ

وَسَأَلَ عَنِ الْأَسْبَابِ الْمُؤَدِّيَةِ إِلَى هَذِهِ النِّعْمَةِ وَهَذِهِ الدَّارِ وَهَذِهِ الْكَرَامَةِ

وَتَوَخَّى هَذِهِ الْأَسْبَابَ

وَتَعَلَّقَ قَلْبُهُ بِرَحْمَةِ رَبِّهِ سُبْحَانَهُ وَبِحَمْدِهِ

فَلَعَلَّهُ أَنْ يُوَفَّقَ إِلَى سَبَبٍ بَعْدَ رَحِمَةِ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى

يُوْصِلُهُ إِلَى هَذِهِ الدَّارِ

وَمِنْ أَعْظَمِهَا يَا إِخْوَانِي الدُّعَاءُ

أَنْ يَدْعُوَ الْإِنْسَانُ رَبَّهُ

وَأَنْ يَسْأَلَهُ الْجَنَّةَ فِي كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ

قَالَ رَجُلٌ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

لَا أُحْسِنُ دَنْدَنَتَكَ وَدَنْدَنَةَ مُعَاذٍ

وَلَكِنِّي أَسْأَلُ اللهَ الْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِهِ مِنَ النَّارِ

فَقَالَ حَوْلَهَا نُدَنْدِنُ

حَوْلَ الْجَنَّةِ نُدَنْدِنُ

وَفِي الْحَدِيثِ قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

مَنْ سَأَلَ اللهَ الْجَنَّةَ ثَلَاثًا قَالَتِ الْجَنَّةُ اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ

وَمَنِ اسْتَجَارَ مِنَ النَّارِ ثَلَاثًا قَالَتِ النَّارُ اللَّهُمَّ أَجِرْهُ مِنَ النَّارِ

فَخَلِيقٌ بِالْمُسْلِمِ أَنْ يَجْعَلَ فِي

مُقَدَّمِ دَعَوَاتِهِ الَّتِي يَدْعُو بِهَا فِي كُلِّ يَوْمٍ

أَنْ يَسْأَلَ اللهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى لِنَفْسِهِ وَلِوَالِدَيْهِ

وَأَرْحَامِهِ وَأَهْلِهِ وَذُرِّيَّتِهِ وَإِخْوَانِهِ الْمُسْلِمِينَ

أَنْ يَسْأَلَ اللهَ أَنْ يَجْعَلَهُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَيُنَجِّيَهُمْ مِنَ النَّارِ

وَيَسْأَلَ اللهَ مُتَوَسِّلًا إِلَيْهِ بِرَحْمَتِهِ

فَإِنَّهُ وَكَمَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

لَنْ يَدْخُلَ أَحَدٌ الْجَنَّةَ بِعَمَلِهِ

قَالُوا وَلَا أَنْتَ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ وَلَا أَنَا

إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللهَ بِرَحْمَتِهِ

فَإِنْ قُلْتَ فَمَا الْجَمْعُ بَيْنَ الْحَدِيثِ وَبَيْنَ قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ

وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُوْرِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

قِيْلَ لَا مُنَافَاةَ

فَالْبَاءُ فِي الْآيَةِ بَاءُ السَّبَبِيَّةِ

أَي تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِسَبَبِ أَعْمَالِكُم

وَالْبَاءُ فِي الْحَدِيثِ بَاءُ الْعِوَضِ

أَيْ لَيْسَتْ أَعْمَالُكُمْ أَبَدًا ثَمَنًا لِلْجَنَّةِ وَلِهَذَا يُخْطِئُ مَنْ يَقُولُ

نُرِيْدُ ثَمَنَ الْجَنَّةِ لَا الْجَنَّةُ لَا ثَمَنَ لَها

وَلَكِنْ لَهَا أَسْبَابٌ عَظِيمَةٌ

صِيَامٌ وَصَلَاةٌ وَتَوْحِيْدٌ وَذِكْرٌ وَجِهَادٌ

وَزَكَاةٌ وَحَجٌّ وَبِرٌّ وَأَعْمَالٌ كَثِيرَةٌ

وَفُرَصٌ عَظِيمَةٌ مُتَاحَةٌ فِي كُلِّ وَقْتٍ وَحِينٍ

لَا سِيَّمَا فِي هَذَا الشَّهْرِ الْمُبَارَكِ الْكَرِيمِ

فَعَلَيْنَا يَا إِخْوَانِي أَنْ نَجْتَهِدَ وَنُشَمِّرَ عَن سَوَاعِدِ جِدِّنَا

وَنَنْظُرَ فِي كُلِّ سَبَبٍ مِنْ أَسْبَابِ الْخَيْرِ

وَكُلِّ بَابٍ مِنْ أَبْوَابِ الْخَيْرِ يُؤَدِّي إِلَى هَذِهِ النِّعْمَةِ الْعُظْمَى وَهَذِهِ السِّلْعَةِ الْغَالِيَةِ

وَإِلَّا فَالْأَمْرُ عَظِيمٌ وَلَكِنْ رَحْمَةُ اللهِ وَاسِعَةٌ سُبْحَانَهُ وَبِحَمْدِهِ

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِيكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ

مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا

حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللهِ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللهِ قَرِيبٌ

وَمَعَ ذَلِكَ فَالْمُسْلِمُ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِرَبِّهِ

وَيُعْظِمُ الرَّجَاءَ بِرَحْمَةِ رَبِّهِ سُبْحَانَهُ وَبِحَمْدِهِ

وَيَتَلَهَّفُ دَاعِيًا

وَيَجْتَهِدُ فِي أَعْمَالِ الْخَيْرِ

طَالِبًا هَذِهِ النِّعْمَةَ وَهَذِه الْكَرَامَةَ مِنَ اللهِ سُبْحَانَهُ وَبِحَمْدِهِ


Artikel asli: https://nasehat.net/dagangan-allah-sangat-mahal-syaikh-muhammad-bin-abdullah-al-mayuf-nasehatuama/